Topik
Jenis kanker ovarium Faktor risiko kanker ovarium Tanda dan gejala kanker ovarium Stadium kanker ovarium Diagnosis kanker ovarium Opsi pengobatan kanker ovarium Pencegahan kanker ovarium Deteksi untuk Melindungi!Kanker ovarium adalah pertumbuhan abnormal sel-sel yang dimulai di ovarium, yang merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita. Ini adalah salah satu kanker paling umum di kalangan wanita di Malaysia dan umumnya ditemukan pada wanita berusia 40 tahun ke atas.
Sebagian besar kasus kanker ovarium terdeteksi pada stadium lanjut, yang dapat berujung buruk. Secara umum, kanker ovarium berada pada posisi ke-5 faktor penyebab kematian tertinggi pada wanita.
Jenis kanker ovarium
Terdapat beberapa jenis kanker ovarium:
- Kanker ovarium epitel
- Jenis kanker ovarium paling umum yang mencakup hampir 90% dari semua kanker ovarium
- Mengacu pada tumor yang terbentuk di lapisan terluar ovarium
- Meliputi beberapa subtipe, seperti kanker serosa, endometrium, sel transparan, dan musin.
- Kanker ovarium sel germinal
- Berasal dari sel ovarium yang tumbuh menjadi oosit (sel germinal)
- Lebih sering menyerang anak perempuan dan wanita muda
- Sebuah jenis kanker ovarium yang dapat bersifat non-kanker (jinak) atau kanker (ganas)
- Kanker ovarium sel stroma
- Bermula dari sel-sel di ovarium
- Kasus yang jarang, namun umumnya terdeteksi sejak dini
- Lebih sering menyerang wanita berusia 50 tahun ke atas
- Sel-sel yang terjangkit dapat menghasilkan hormon seperti estrogen dan testosteron
Faktor risiko kanker ovarium
Penyebab pasti kanker ovarium tidak jelas, tetapi faktor risiko berikut dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker ovarium:
- Lanjut usia: berusia 40 tahun ke atas
- Riwayat kanker ovarium dalam keluarga
- Pernah mengidap kanker payudara
- Mutasi genetik seperti BRCA1, BRCA2 atau yang terkait dengan sindrom Lynch
- Endometriosis
- Penggunaan terapi penggantian hormon (HRT)
- Menarche dini atau menopause terlambat
- Merokok
- Obesitas
Tanda dan gejala kanker ovarium
Kanker ovarium, pada tahap awal, hanya menunjukkan sedikit gejala atau gejala yang tidak spesifik. Gejala yang tidak jelas sering mengakibatkan penyakit berkembang tanpa terdeteksi hingga mencapai stadium lanjut.
Untuk membantu deteksi dini, bahkan gejala yang tidak jelas harus dievaluasi secara cermat. Gejala kanker ovarium meliputi:
- Perut kembung atau rasa penuh pada perut
- Sakit perut atau punggung bagian bawah
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya
- Pendarahan vagina (setelah menopause)
- Cairan vagina yang tidak normal
- Merasa harus atau sering buang air kecil
- Perubahan kebiasaan buang air besar (sembelit atau diare)
- Kelelahan
- Mual
- Muntah
Stadium kanker ovarium
Penentuan stadium menggambarkan lokasi kanker dan tingkat penyebaran ke bagian lain dari tubuh. Klasifikasi The Federation Internationale de Gynecologie et d'Obstetrique (FIGO) digunakan untuk penentuan stadium kanker ovarium.
Penentuan stadium dilakukan berdasarkan pemeriksaan fisik, pemindaian, dan biopsi. Stadium berkisar mulai stadium 1 hingga 4, dengan stadium yang lebih tinggi menunjukkan prognosis kanker ovarium yang lebih buruk. Stadium paling awal menandakan bahwa kanker hanya ditemukan pada satu ovarium, sedangkan stadium paling akhir mengindikasikan bahwa kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain.
Diagnosis kanker ovarium
Diagnosis dibuat berdasarkan berbagai pemeriksaan. Dokter Anda akan terlebih dahulu menanyakan kesehatan umum dan gejala Anda, serta melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
- Tes darah: Penanda tumor CA125
- Tes pencitraan: ultrasonografi (USG), pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan), atau Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI)
- Biopsi: sampel kecil jaringan akan diambil dan dikirim ke laboratorium untuk dievaluasi
- Pemeriksaan pelvis: Ovarium dan organ panggul lainnya akan diperiksa (diraba) oleh dokter untuk mendeteksi benjolan atau kelainan
Pelajari lebih lanjut mengenai berbagai jenis prosedur skrining dan diagnostik yang dilakukan untuk mendiagnosis kanker ovarium.
Opsi pengobatan kanker ovarium
Opsi pengobatan kanker ovarium bergantung pada jenis dan stadium kanker.
- Pembedahan
Umumnya, operasi kanker ovarium adalah prosedur yang penting. Dokter bedah Anda harus memastikan bahwa kanker diangkat sebanyak mungkin. Prosedurnya disebut:
- Salpingo-ooforektomi bilateral (BSO) – pengangkatan kedua ovarium dan tuba fallopi
- Histerektomi perut total – pengangkatan ovarium, tuba fallopi, uterus (rahim), termasuk serviks
Pada tahap awal kanker ovarium, pengangkatan dapat dilakukan hanya untuk ovarium dan tuba fallopi yang terkena kanker, bukan ovarium dan tuba fallopi yang tidak terjangkit sel kanker. Hal ini berarti wanita masih dapat mengandung dan melahirkan bayi setelahnya.
Pada kanker ovarium stadium lanjut, pembedahan untuk mengangkat kanker sebanyak mungkin dapat dikombinasikan dengan kemoterapi.
- Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan obat pembunuh kanker yang manjur. Metode ini dapat dikombinasikan dengan radioterapi sebelum pembedahan untuk mengecilkan ukuran tumor, atau setelah pembedahan untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa untuk memperlambat laju penyebaran kanker.
- Terapi target
Terapi target adalah pemberian obat yang ditujukan untuk menghambat perkembangan kanker ovarium stadium lanjut. Dengan menargetkan kelemahan sel-sel kanker, obat-obatan tersebut dapat menghancurkan sel-sel kanker dan membantu tubuh mengendalikan pertumbuhan kanker.
- Radioterapi
Radioterapi menggunakan radiasi berenergi tinggi untuk mengecilkan tumor dan menghancurkan sel kanker. Terapi ini digunakan untuk meringankan gejala yang diasosiasikan dengan kanker stadium lanjut. Namun, terapi ini tidak sering digunakan untuk mengobati kanker ovarium.
- Terapi hormon
Beberapa kanker ovarium bergantung pada hormon untuk tumbuh. Terapi hormon menghambat produksi estrogen, hormon wanita, sehingga mencegah perkembangan kanker. Namun, metode ini jarang digunakan untuk mengobati kanker ovarium.
Pelajari lebih lanjut mengenai berbagai jenis teknologi pengobatan untuk menangani kanker ovarium.
Pencegahan kanker ovarium
Hingga saat ini, tidak ada cara praktis untuk mencegah kanker ovarium. Namun, terdapat berbagai cara agar Anda dapat mengurangi risiko terkena kanker ovarium:
- Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi
- Memiliki anak
- Ligasi tuba atau histerektomi
- Menyusui
Deteksi untuk Melindungi!
Tidak terdapat uji skrining untuk mendeteksi kanker ovarium sejak dini. Kanker ovarium jarang ditemukan lewat tes pap smear, dan kalaupun sudah ditemukan, kanker ini umumnya sudah mencapai stadium lanjut. Jika Anda memiliki risiko kanker ovarium yang tinggi, tes darah dapat dilakukan untuk memeriksa tingkat penanda tumor CA-125 yang abnormal.
Diskusikan dengan dokter Anda untuk mengetahui apakah skrining kanker ovarium akan berguna untuk Anda.